Acara pernikahan Rendy berjalan dengan lancar, pasangan pengantin baru Rendy dan Tania juga telah berangkat berbulan madu begitu acara resepsi selesei siang tadi, saudara-saudara yang beberapa hari belakangan berkumpul di rumah Rendy untuk membantu dan memberi dukungan juga sudah pulang seusai acara, tapi di rumah Rendy dan Andre masih nampak tersisa kesibukannya. Mulai dari menata kembali perabotan rumah yang harus disingkirkan sementara ke gudang sehingga rumah menjadi lebih lapang, menyesuaikan buku hadir dengan list undangan sehingga mereka tahu siapa saja yang menghadiri pernikahan dan tidak, menata kado di kamar pengantin hingga ke hal-hal kecil lainnya.
Tak perlu diangkat di sini apa yang Andre dan Tania lakukan dalam bulan madu mereka di Bali dan Lombok, yang pasti sepasang pengantin baru ini tengah bahagia bermesraan dan bercinta. Setelah tadi mereka melakukan atau lebih tepatnya mencuri-curi waktu untuk siang pertama (berujung nanggung karena gangguan yang menghadang perjalanan mereka mencapai puncak awang-awang) pastinya mereka melanjutkannya dengan malam pertama. Saat first dance mereka yang diiringi lagu “At Last” by Beyonce (terinspirasi first dance Obama-Michelle) di pesta pernikahan tadi siang Tania sempat berbisik “Celana dalamku gak sempat kepake Pa…” di telinga Rendy, tak mau kalah akhirnya dibalas Rendy dengan bisikan “Celana dalamku sengaja gak kupakai Ma…” saat ada di dalam mobil yang mengantar mereka ke bandara untuk melanjutkan perjalanan dengan pesawat Jakarta-Bali, saling memancing birahi dengan kata-kata dan belaian membuat mereka terus-terusan panas hingga akhirnya mereka tuntaskan saat malam pertama setelah makan malam romantis di tepi pantai Nusa Dua.
Sedang asiknya 2 manusia yang belum genap sehari mengucapkan janji nikah memadu cinta di Bali sana, di Jakarta 2 ABG tanggung tengah melepas lelah di dalam kamar. Keluarga Thomas memang merencanakan tidak langsung pulang ke Surabaya begitu acara pernikahan ponakan mereka usai yang berarti Andre masih beberapa malam lagi berbagi kamar dengan Thomas sepupu seusianya yang memang sudah tinggal di dalam kamarnya sejak seminggu yang lalu. Mungkin tak ada masalah bagi Thomas dan sebenarnya juga tak ada masalah bagi Andre hingga ada sesuatu yang mengganggu sejak suatu siang kemarin lusa, melalui lubang intip (lokasi andalannya) dia menemukan Rendy dan Thomas, kakak kandung dan sepupunya tengah bergumul di dalam kamar Rendy yang berbentuk paviliun. Andre juga tak bisa mengerti entah kenapa sejak saat itu dia jadi suka curi-curi memandang sepupunya, sosok Thomas yang sebelumnya biasa-biasa saja seolah memuat daya magnetik yang selalu menarik mata dia, dibalik pancaran keluguan yang terpancar dari wajah manis khas anak baik-baik berbadan langsing namun bisa dikatakan atletis untuk seusianya ternyata tersimpan keliaran yang perkasa yang sering membayangi Andre membuat darahnya berdesir tak jelas dan kelelakiannya konak nganggur. Gilanya melalui area intip yang sama, lagi-lagi Andre menemukan mereka dengan liar ngentot di kamar pengantin beberapa menit menjelang upacara pernikahan di gereja.
“Lo tadi bantuin mas Rendy lama banget sih Thom, emang mas Ren minta dibantui apa aja?” tanya Andre sambil terus memencet-mencet keyboard pc nya.
“Mmmm… Tadi pagi yah? Bantuin make jas aja..” jawab Thomas agak terbata, dia baru saja kelar mencuci muka dan menggosok gigi, ritual wajibnya sebelum tidur, beberapa bercak air nampak membasahi kaos tanpa lengan yang dipakainya.
“Haha… Kayak anak kecil aja tuh mas Rendy, make jas aja lama banget, mang ribet yah?” Andre geli mendengar alasan Thomas yang sekarang sudah melompat ke atas ranjang dan memencet-mencet remote mengganti chanel tv.
“Yaaa… Iya juga.. Ribet, namanya juga jas pengantin… Belum lagi dasinya, rompinya, sarung tangan, sepatu juga, di jasnya kan ada bunganya. Ribet banget kan…” jawab Thomas berusaha meyakinkan sepupunya, Andre sesekali membaca buku diktat yang terbuka di sebelah kanan keyboardnya kemudian melanjutkan mengetik.
“Iya juga yah… Palagi pasti dia grogi banget mo nikah, makanya pas keluar kamar tadi sampe kemejanya kek basah gitu, kok bisa yah tadi keringetan gitu Thom?” pancing Andre sambil manggut-manggut pura-pura percaya dengan jawaban Thomas.
“Iya. Keringetan gitu saking groginya… Lucu yah… Hehe…” tertawa garing.
Padahal sekarang Thomas yang jadi grogi ditanya-tanya Andre yang lebih berasa menyelidik, dan saat Andre tak melihatnya, Thomas ganti menyelidik Andre yang duduk di depan meja pc. Ada yang berbeda dengan sepupunya malam ini, biasanya Andre selalu mengenakan kaos tanpa lengan saat tidur (setidaknya itu yang dia lihat selama 5 hari terakhir saat dia tidur sekamar dengan Andre selama keluarga mereka datang dari Surabaya dalam rangka membantu dan menghadiri pernikahan Rendy kakak sepupunya yang juga kakak kandung Andre), tapi malam ini Andre tanpa atasan membiarkan udara dingin AC langsung menerpa kulitnya yang bersih, tubuh Andre memang tak atletis tapi begitu padat dan menggairahkan, Thomas bisa melihat bulu-bulu hitam nampak tumbuh di ketiak Andre karena Andre tengah sedikit membuka lengannya saat sedang mengetik. Andre juga hanya mengenakan bokser longgar yang begitu pendek memamerkan pahanya yang kokoh saat dia mengangkat kaki kiri di atas kursinya. Memang beberapa kali Thomas melihat Andre tidur dengan bokser tapi hanya bokser cukup panjang seperti yang biasa dikenakan anak skater.
“Di dalam kamar dia kan ada AC Thom. Lagian napa juga ga dilepas dulu jasnya, kan bisa dipake pas mau berangkat aja?” Andre pura-pura serius menatap monitor pc di depannya, padahal bayangan kejadian dalam kamar pengantin kakaknya tadi pagi lebih membayang di matanya ketimbang tugas sekolah yang sedang dia kerjakan.
“Dilepas kok, celananya, biar kontolnya bisa dimainin” jawab Thomas dalam hati, tapi yang terlontar dari mulutnya…
“Gak sempetlah, ntar malah ribet lagi Ndre.” Thomas pura-pura serius menikmati tayangan sinetron yang sebenarnya gak penting banget, tapi mau gimana lagi kalau memang semua chanel sudah dirajai sinetron dan sejenisnya, terlebih dia membutuhkan sesuatu yang bisa dijadikan pelampiasan kegrogiannya.
“Thanks ya Thom, gw liat lo kayaknya sering bantuin mas Rendy ya Tom” kali ini Andre memiringkan tubuhnya menghadap sepupunya.
“Hah! Maksudnya…” Thomas makin grogi, ditatap lekat bola mata Andre seperti itu, grogi dan takut kalau-kalau Andre mengetahui rahasia dia dan kakak sepupunya yang sama-sama cowok sudah bermain melebihi batas yang seharusnya.
“Yah bantuin mas Rendy, kayak tadi make pakaian, siapin pernikahan? Kayaknya aku sering lihat kamu di kamar mas Rendy” jelas Andre dengan senyum yang tidak dimengerti Thomas. Andre kembali membalikkan badannya ke arah monitor setelah sempat memandang geli kegrogian di wajah sepupunya yang lugu itu nampak kikuk, “muka sok lugu tapi binal lo” bisik Andre dalam hati.
“Oh. Nggak juga… Kan gw baru dateng dari Surabaya” jawab Thomas lega karena yang dimaksud Andre bukanlah hal selain itu.
“Yah maksud gw juga pas lo dah di sini Thom…” jelas Andre, neh anak lugu cupu ato oon seh.
“Ooooo…….. Hhmmm… Lumayan…” singkat jawab Thomas berusaha biasa aja.
“Berarti lo mau bantu gw juga dong.”
“Ya iyalah, lo kan sepupu gw.” jawab Thomas masih bingung tumben-tumbenan Andre nanya gini, tapi dia mengalihkan pandangannya ke tv menghindari tatapan Andre, Thomas selalu saja tak bisa menyembunyikan kegrogiannya saat harus berbohong.
“Thats my bro… Kalo gitu bantu gw dong sekarang, kayak lo bantu mas Rendy tadi…” kali ini nada Andre terdengar lebih serius membuat Thomas kembali menatap sepupunya yang masih duduk di kursi belajar meskipun badan Andre yang tanpa penutup sudah menghadap ke arahnya.
“Sekarang seh gw belum butuh bantuan lo buat make jas pengantin yang ribet itu, tapi gw butuh bantuan lo yang laen…” ujar Andre membenahi posisi kaca mata minus yang daritadi bertengger di hidung mancungnya.
“Maksud lo?” tanya Thomas makin kaget.
“Masak lo gak ngerti maksud gw?”
“Ya… Gimana gw ngerti kalo lo gak jelasin…” jawab Tomas pura-pura o’on.
“Maksud gw buat maenin KONTOL gw Tom… Kayak lo maenin KONTOL mas Rendy tadi…” penjelasan Andre yang sengaja memberikan tekanan pada kata KONTOL membuat Thomas sontak terperanjat.
“Gw tau kok gimana lo tadi bantuin mas Rendy, lo ngisep kontol mas Rendy, lo ngesex ma mas Rendy” jelas Andre lagi dengan tetap bernada santai.
Andre berjalan gontai menghampirinya, Thomas masih bingung darimana sepupunya itu tau apa yang dia lakukan dengan kakak sepupunya, juga bingung kenapa tubuh Andre yang hampir telanjang jadi nampak nafsuin padahal bukan ini kali pertama dia melihat badan sepupunya, bahkan dia juga pernah melihat Andre hanya mengenakan celana dalam segitiga saat berganti pakaian dan tak ada desir birahi di dadanya.
“Gila lo… Sok tau… Eh..” gurauan garing Thomas berusaha mencairkan suasana dan berharap Andre tertawa sambil berteriak “GOCHA!!”, tapi tak urung jantungnya berdegup kencang dan matanya begitu berat dialihkan dari bonggolan di balik bokser longgar yang menunjuk tepat ke arahnya, tegak lurus hingga kain biru sebatas pangkal paha bergambar lambang Superman membentuk sebuah tenda.
“Perlu gw jelasin apa aja yang gw liat?” tantang Andre, melepaskan kaca mata dan selangkah mendekat meletakkan di atas meja kecil sebelah ranjang. Tenggorokan Thomas serasa tercekat, sebagian karena takut dan malu rahasianya dipergoki Andre, sebagian karena selangkangan Andre kini makin dekat dengan matanya, bahkan dia bisa menghirup aroma tubuh Andre yang jantan.
“Gw liat… Kalian ngentot…” sambung Andre, melihat Thomas hanya menatapnya tanpa suara maka Andre pun kembali melanjutkan penjelasannya, dengan sengaja tangan kanan Andre mengusap-usap perutnya sendiri.
“Dari belakang, mas Rendy masukin KONTOLnya ke PANTAT lo… Ngentotin sampe SPERMAnya muncrat di pantat lo…” jelas Andre dengan tekanan di beberapa bagian yang diyakininya akan makin memancing birahi Thomas.
Memperinci apa yang dilihatnya pagi tadi membuat bayangan keliaran kontol besar kakaknya merojok pantat sempit sepupunya semakin jelas terproyeksi dalam benak remaja tanggung ini. Kontolnya terasa semakin membengkak, suaranya makin bergetar, dan Thomas masih tetap diam menatap matanya, sesekali mencuri pandang ke arah selangkangnya.
“Da.. Darimana lo tau…” tanya Thomas terbata-bata.
“Hehe… Tenang aja Thom, semua bakal jadi rahasia kita bertiga kok. Kitakan sodara seperti yang lo bilang, emang kudu saling ngebantu…” ujar Andre tersenyum dan menyentuh bahu sepupunya menenangkan Thomas yang mukanya mulai memerah jelas sekali horny tapi takut dan malu.
“Nah sekarang giliran lo bantuin gw Tom.” suara Andre terdengar bergetar penuh nafsu, bola matanya memberi isarat pada Thomas.
Mata Thomas pun menangkap kode sepupunya, mengarahkan pandangannya ke selangkangan Andre dan terpaku menatap bonggolan di balik bokser yang menggunung.
“Tapi gw juga gak maksa kalo lo gak mau bantu gw…” Andre membalikkan badan pura-pura hendak kembali ke meja pc nya, tapi sebelum melangkah…
“Ndre…” Thomas memanggilnya, meskipun tak terlalu jelas dan diikuti deheman karena tenggorokan Thomas yang kering. Ternyata benar dugaan Andre, Thomas tak akan membiarkannya pergi.
“Gw mau…. bantu lo…” lanjut Thomas setelah Andre kembali membalikkan badan ke arahnya, kali ini suaranya bergetar tapi lebih jelas terdengar dan diikuti dengan senyuman.
Andre membalasnya dengan senyuman dan melangkah lebih mendekati sepupunya, sengaja mengkedutkan otot panggulnya membuat kontol dalam boksernya mengangguk-angguk. Thomas lega ternyata Andre juga tertarik buat mencoba hal baru yg sudah lebih dulu dia rasakan dan ini berarti rahasianya akan tetap aman, yang paling penting dia bisa merasakan tubuh Andre yang gak kalah nafsuin dibanding Rendy. Thomas girang melihat kelakuan nakal sepupunya sekaligus merasa terundang oleh panggilan kontol Andre, Thomas menegakkan punggungnya dan mengulurkan tangannya meraih onggokan yang menonggak bokser Andre.
“Eeeehhhhh…..” genggaman tangan Thomas di kontolnya membuat Andre mendesah lega.
Mukanya mendongak menikmati tangan sepupunya yang tak hanya menggenggam tapi juga meremas dan mengocok lembut kontolnya yang sudah menegang sedari tadi, kain bokser tepat di bagian ujung kontolnya mulai basah tanda precumnya telah meleleh, bibirnya tersenyum cabul ketika matanya bertemu dengan mata Thomas. Tangan Thomas pun semakin berani, menyusup ke dalam bokser Andre melalui lobang paha. Sekarang Thomas bisa merasakan langsung hangatnya kontol Andre yang berdenyut saat tangannya menggenggam dan kembali mengocoknya. Andre merasakan hal yang sama, genggaman tangan Thomas terasa hangat meremas kontolnya. Seperti biasanya mendadak tubuh Andre terasa gerah,suhu tubuhnya selalu meningkat saat dia merasa horny meskipun ac di dalam kamarnya menghembuskan hawa yang sejuk, titik-titik keringat muncul dari pori-pori kulitnya membuat tubuhnya berkilat. Tak sabar lagi Thomas menarik bokser Andre hingga terjatuh di lantai melengkapi ketelanjangannya.
Thomas terpana menatap area yang selalu ditutupi Andre, tangannya menjamah kantung yang menggantung di antara pangkal paha Andre, di permukaan kulit berkerut itu tumbuh bulu-bulu halus yang tipis tetapi tumbuh lebih lebat di pangkal kontol kemudian berbaris menggaris ke pusar Andre.
“Bentuknya sama…” celetuk Thomas.
“Sama kontol mas Rend? Sampe hapal bentuknya lo Thom…” goda Andre yang dijawab Thomas dengan cengiran.
Kontol sebentuk pisang yang panjang melengkung ke atas mengingatkan Thomas ke kontol kakak sepupunya yang sudah lebih dulu dia nikmati, lebih tepatnya kontol pertama yang menyentuh lidah, bibir dan juga pantatnya. Tentu saja kontol Rendy lebih besar karena usianya yang jauh di atas Andre, tapi memiliki bentuk yang sama, melengkung ke atas dengan kepala kontol bulat dan sama besar dengan batangnya. Setetes cairan bening menggantung di ujung kontol Andre yang langsung disambar lidah Thomas, disusul dengan jilatannya di kepala kontol Andre.
“Jilatin Thom…… Isep kontol gw… Oooohhh……” nafsu Andre makin terbakar menatap sepupunya membuka mulut dan melahap kontolnya.
Diserahin kontol seperti itu Thomas pun langsung menangkupkan bibirnya di batang kejantanan sepupunya yang meskipun masih SMP tapi urat-urat sudah nampak meramaikan batang penisnya. Penuh nafsu Thomas menggosok tonggak kejantanan Andre dengan bibirnya, lidahnya dileletkan mengelilingi kepala kontol sepupunya, mengilik bibir mungil di ujung kontol Andre merasakan segarnya precum yang mengalir.
“Oooohhh Thom… Oooohhh…. Sedottttt………. Aaaaahhh….” Andre meracau mendorong kontolnya.
Melihat Andre keenakan merasakan mulut Thomas yang hangat dan basah, di dalam mulut sepupunya itu Andre juga merasakan kontolnya dibelai lidah Thomas yang kenyal, Thomas pun makin semangat, tangannya menjamah paha Andre yang berdiri mengangkang dan satu lagi meremas-remas pelir Andre yang menggantung ketat, pipinya hingga mengempot menyedot kuat sekaligus melumat kontol Andre yang bergerak keluar masuk menggesek bibirnya, Thomas bahkan menelan seluruh batang kejantanan Andre hingga jembut yang tumbuh subur di pangkal tugu menggesek bibirnya.
“Hooh Fuck… Jago banget mulut lo Thom… Lo dah seringkah…” saking enaknya Andre sampe gak kuat dan menarik kontolnya dari mulut Thomas, bukan karena mau ngecrot tapi mulut dan lidah Thomas membuat kontolnya ngilu sekalipus nikmat, mengalahkan sedotan waria beberapa malam yang lalu.
“Enak aja lo… Baru kemaren pas di sini sama mas Rendy kok…” bela Thomas melawan tudahan Andre, tapi dalam hatinya terbersit rasa senang dipuji Andre.
Tangan Thomas masih mengocok kontol Andre saat dia berdiri dan mendekatkan bibirnya ke bibir Andre, sejenak Andre mengacuhkan bibir tipis Thomas yang sedikit terbuka hanya beberapa cm dari bibirnya. Thomas terus mengocok kontol Andre yang licin penuh ludah sambil menatap lekat mata Andre seolah mengirimkan hipnotis menyingkirkan rasa jengah di benak Andre menggantinya dengan bara birahi yang membakar nafsu Andre.
“Eeehhh… Mmmmm…..”
Tak peduli lagi bibir yang tersaji milik sepupunya bahkan tak peduli itu milik cowok sama seperti dirinya Andre langsung memagut bibir Thomas dengan ganas, menjulurkan lidahnya mengundang lidah Thomas yang langsung menggulat, bergantian 2 sepupu yang masih duduk di bangku SMP saling menghisap lidah dalam mulut mereka, bahkan lumatan mereka juga melebar ke pipi, leher dan telinga.
“Ssshhhh… Mmmmm….. Eeeehhh…” Nafas mereka saling memburu dalam bibir yang saling mengunci.
Tangan Andre meremas kontol Thomas yang tegang di dalam celana hawai.
“Isep lagi dong kontol gw Thom…” ucap Andre sembari menelentangkan badannya di atas ranjang.
Thomas tak langsung memenuhi permintaan sepupunya, tubuh telanjang Andre yang padat begitu menggodanya. Segera di lepaskan kaosnya dan menindih tubuh Andre, kembali diserangnya bibir Andre. Thomas menirukan apa yang dulu dilakukan Rendy, bibirnya bergerak ke sisi kepala Andre dan melumat daun telinga kemudian menciumi lehernya sementara kontolnya yang masih terbungkus bokser menekan menggesek kontol telanjang Andre, 2 kontol yang tegang membengkak saling beradu membagi kenikmatan. Bagai cacing kepanasan, badan Andre menggeliat tak tentu arah, hampir tak percaya cumbuan sepupunya yang nampak cupu itu begitu ganas membuat Andre geli sekaligus nikmat membutnya kelojotan. Hembusan nafas panas Thomas membuat bulu-bulunya merinding, dirangkul sepupunya yang menindihnya, tangannya menggosok punggung Thomas dan perlahan turun meremas pantatnya. Agar seimbang, Andre berusaha menurunkan bokser Thomas dibantu dengan kakinya dan juga tangan Thomas hingga kain penghalang itupun lolos dari kedua kaki Thomas. Sekarang seluruh kulit mereka langsung bersentuhan, keringat yang mengucur membuat sekujur tubuh mereka licin bergesekan, cairan bening dari ujung kontol mereka melelehi kulit yang menghimpitnya.
“Haahhh… Gila Thom.. Enak banget… Pinter banget lo…. Ooooohhhhhhhhhh…………..” ucap Andre di antara nafasnya yang tersengal.
“Niru mas Rendy…” jawab Thomas singkat.
Dikerjai Thomas yang mempraktekkan perlakuan kakak kandunya saja Andre megap-megap apa lagi kalau dikerjai Rendy yang sudah cumlaude urusan sex, Andre tak bisa membayangkan gimana enaknya. Thomas tengah asik mencumbu dada Andre, menjilati puting sepupunya yang sudah melenting, menggigiti dengan bibirnya sementara tangannya yang lain memelintir mempermainkan puting Andre yang satu lagi.
Andre yang biasa berkutat dengan buku terus mendesah nikmat, baru pertama dijadikan obyek praktek sepupunya sendiri, bahkan sama ceweknya sendiripun hubungan intim paling jauh yang sudah dilakukan tak lebih sebatas french kiss dan batas itu telah didobrak oleh sepupunya sendiri yang seusia dengannya, tanpa peduli yang menggaulinya berjenis kelamin sama dengannya justru Andre sendiri yang dengan sengaja bahkan penuh nafsu menyerahkan dirinya. Tangannya mengacak-acak rambut Thomas yang mulai bergulir turun ke perutnya hingga akhirnya sampai ke onggokan tugu yang berdiri kokoh.
“Aahhh Yeeahhh…”
Andre tak menduga ternyata sepupunya melewatkan batang zakarnya, dan tak menduga juga kalau kanton zakarnyalah yang menjadi titik serang Thomas. Kantong keriput yg ditumbuhi bulu-bulu halus dan keriting itu mebelai dengan lidahnya, menjilat-jilat menyapu kantong zakar ketat milik sepupunya. Andre secara reflek membuka pahanya makin lebar, memberi akses Thomas yang mulai memasukkan salah satu bola zakarnya.
“Thommm…. Uuuhhhh….”
Tubuh Andre kelojotan, tak disangka ternyata zakarnya bisa memberi kenikmatan, biasanya cuman penisnya aja yang diservis tangannya pas dia horny sambil melihat bokep, meskipun jilat pelir sering dia lihat di adegan bokep tapi dia gak nyangka pelirnya bisa kasih dia kenikmatan yang gak kalah dari penisnya. Bergantian Andre merasakan pelirnya satu persatu dikenyot mulut Thomas, kontolnya juga tak lepas dari remasan tangan Thomas memerah precum yang melicini kocokan kontolnya.
“Hoohhh… 69 Ndre…” Ucap Thomas seraya memutar badannya tanpa menunggu persetujuan Andre.
Rupanya Thomas juga ingin merasakan nikmat yang sama, seketika Andre mencium aroma kejantanan begitu selangkang Thomas mengangkangi kepalanya, tepat di atas muka Andre kontol Thomas nampak bengkak dan tegang bergelantungan di antara paha yang mengangkanginya, seperti sebuah tongkat kayu dengan uliran urat, semak-semak hitam tumbuh di dasar dan sebentuk cendawan di ujung mengarah tepat ke wajahnya. Andre menggenggam kontol Thomas dan mulai meremas-remasnya, masih ada rasa risih meskipun nafsu sudah membakar tubuhnya tapi harus menghisap kontol masih terasa aneh buatnya. Bahkan menggenggam kontol orang lain aja baru kali ini dia lakukan dan rasanya begitu berbeda dengan saat dia menggenggam kontolnya sendiri, aliran darahnya seolah berkumpul di genggaman membuat telapak kanannya terasa semakin sensitif merasakan kontol sepupunya yang terasa hidup, begitu hangat dan berdenyut-denyut.
Di bawah sana kembali kontol Andre merasakan jilatan lidah sepupunya sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam mulut dan dihisapnya kuat-kuat, kepala Thomas bergerak naik turun di atas selangkangannya. Kaki Andre sampai menegang saking nikmatnya dan pahanya yang berkeringat diraba liar tangan Thomas sementara tangan Andre menahan kepala Thomas saat pinggulnya menghentak naik turun mengentot mulut Thomas, berulang kali Thomas kualahan tersedak keliaran kontol Andre, liurnya sudah tumpah ruah membasahi rambut kemaluan Andre yang tumbuh mulai lebat, juga zakar dan selangkangan Andre yang tak luput dari jelajahan tangan Thomas.
Dalam hatinya terbesit gimana bisa Thomas tak bosan-bosan menservisnya bahkan makin beringas mengenyot kontolnya, akhirnya Andre tersentil juga ingin mencoba membalas servis sepupunya. Tiba-tiba setetes precum Thomas mendarat di pipinya, seperti bensin yang setetes saja mampu membakar hutan, precum Thomas juga membuat darah dalam tubuh Andre mendidih, genggam Andre mengarahkan kontol Thomas mendekati bibirnya yang terbuka, menjulurkan lidahnya menyentuh kontol Thomas,
seperti mencoba rasa masakan, lidah Andre menyentuh kontol Thomas, setelah yakin tak ada rasa mual baru Andre memasukkan batang kejantan sepupunya dan seketika mulutnya terasa penuh dengan bonggolan penis Thomas, dibiarkannya kontol sepupu seusianya mendekam dalam mulutnya, melesak lebih dalam hingga dia jembut Thomas yang subur menggelitik hidungnya.
“Yaaahhhhh… Ndre… Isep kontol gw…. Oooohhh…. Sedot Ndreee….”
Thomas merasakan sesuatu yang basah menyelimuti kontolnya, akhirnya sepupunya mau juga menservis kejantanannya, setelah tadi pagi bergumul dengan Rendy sebelum acara pemberkatan perkawinan, malam ini dia bergaul dengan Andre setelah acara pernikahan selesei, dalam waktu kurang dari 24jam dia merasakan kebinalan kakak beradik yang masih sepupuan dengannya, betapa beruntungnya Thomas.
Sementara kenikmatan tak henti membakar, Andre mulai merasakan sensasi kontol Thomas menggesek bibirnya lidahnyapun ikut mengambil bagian menjilat bergulat dengan batang kejantanan Thomas yang menyumpal mulutnya, tetesan precum yang segar menggoda Andre untuk menyedot lebih dalam dibantu dengan tangannya yang meremas buah zakar Thomas membuat kucuran cairan bening segar menetes semakin deras. Seperti halnya Andre yang menghentakkan pinggulnya ke mulut sepupunya, Thomas pun menggoyang lembut kontolnya di dalam mulut Andre.
“Hmmmm… Mmmm….”
Erang kenikmatan mereka tersumbat, tubuh kedua sepupu berkilat karena kucuran keringat saling bertindihan menggoyang pinggul mengentot mulut lawan mainnya.
Dari bawah sini mata Andre menangkap garis bulu-bulu halus tumbuh dari pangkal buah zakar hingga menghilang di belahan pantat Thomas yang membulat, diremasnya pipi pantat Thomas yang kenyal dan dikuaknya membuka persembunyian goa mungil. Dengan ujung jarinya, Andre membelai kerutan di sekeliling pintu goa dan lubang senggama Thomas yang seketika berkedut mengundang.
“Uuuuhhh… Ndre…”
Andre tak percaya lubang sempit di antara belahan pantat Thomas mampu menerima rojokan kontol kakak kandungnya yang besar, perlahan ditembusnya bibir mungil pantat Thomas dengan jari telunjuknya yang malah membuat Thomas makin liar menyedot kontolnya.
Telunjuk yang sudah dibasahi dengan ludahnyapun didorong lagi lebih dalam dan erangan Thomas terdengar makin keras. Sambil mulutnya terus melayani kontol Thomas, jari Andre juga terus melesak ke dalam lubang pantat Thomas. Membenamkan jarinya ke dalam anusnya sendiri saja Andre belum pernah, sekarang malah jarinya ditembuskan menjelajahi rongga anus sepupu prianya, saat itu juga Andre menemukan bahwa permukaan rongga dalam pantat ternyata tidak rata tapi bergelombang, setiap Andre menekan dinding lembut itu Thomas langsung mengerang, terlebih saat Andre menekan sebuah lobang yang baru saja ditemukan ujung jarinya, tubuh sepupu prianya mendadak mengejang dan precumnya makin mengucuri lidahnya, Andre jadi makin bersemangat mengeksplorasi ruang gelap dalam pantat sepupunya, bahkan jari keduanya mulai ikut menyusul melakukan penjelajahan.
Desahan Thomas yang tanpa jedah membuat Andre semakin penasaran, kalau Thomas kesakitan pasti dia akan melarang Andre untuk meneruskan rojokan jari tengah dan telunjuknya, kalau bukan kesakitan pasti keenakan. Sesekali Thomas mendongakkan kepalanya dan melenguh nikmat, badannya menegang, tak rela kehilangan sedotan mulut Thomas, tangan Andre meraih kepala sepupunya dan menekannya kembali ke kontolnya.
Bosan terus berada di bawah tubuh Thomas, Andre pun membalik posisi mereka, sekarang dia ada di atas tubuh Thomas yang membuatnya lebih leluasa bergerak. Ditariknya kedua paha Thomas hingga mengangkang dan mulutnya langsung menyerang pelir Thomas, menjilatinya segaligus mengucurkan ludahnya membasahi kantung zakar Thomas yang menegang ketat dan terus turun ke belahan pantat Thomas.
Sekarang giliran Thomas yang dibawah tindihan Andre membuat dia tak punya pilihan selain menerima jejalan kontol Andre, matanya mengerjap bola zakarnya dimainkan mulut Andre, rongga dalam pantatnya juga terasa nikmat dijelajahi jari Andre, liur yang diludahkan Andre menjadi pelicin pacuan 2 jari yang merojok anusnya semakin cepat, kaki Thomas yang melayang di atas tubuhnya sampai menegang. Desah kenikmatannya terbungkam dan kontol Andre terus berayun membuatnya makin susah bernafas.
Seperti mendapatkan mainan baru, sekarang Andre lebih doyan mempermainkan pelir dan anusnya, tapi kontol Thomas yang terabaikan tetap juga keras dan kaku, bahkan precumnya juga tak berhenti menetes. Semakin Thomas mengerang semakin cepat pula rojokan jari-jari Andre, semakin kuat Thomas meyedot dan melumat kontolnya semakin kuat juga dia menyedot dan melumat zakar Thomas. 2 tubuh abg SMP berkeringat dan bertindihan, sama-sama tak henti mendesah dan kelojotan.
“Haaahhh…. Anjrit lo Ndre…. Oooohhh…” desah Thomas begitu berhasil mengeluarkan kontol Andre dari mulutnya.
Sambil tersenyum mesum, Andre mendekatkan bibirnya ke bibir Thomas, lidahnya menjulur dan langsung dibalas Thomas, lidah mereka bertemu di luar bibir dan kemudian saling menyerang, bergulat saling melilit bersamaan dengan gulatan tubuh licin mereka, saling menekan menggesekkan kontol mereka yang keras membengkak, keringat bercampur ludah di batang kejantanan mereka membuat himpitan terasa semakin nikmat, meskipun nafas mereka saling memburu tapi mulut mereka tetap saling mengunci.
Thomas mengajak Andre untuk terbaring miring, mengangkat salah satu kakinya hingga mengangkat, memberi ruang bagi jari Andre yang tetap bergerak keluar masuk menembus anusnya. Thomas kembali merasakan kontolnya basah sekaligus hangat, rupanya Andre juga kembali keranjingan melihat kontol Thomas yang langsung dilumat dengan mulutnya. Thomas pun sekarang lebih leluasa melayani selangkangan sepupunya, kepala dan lidahnya berputar-putar mengusap setiap bagian kontol Andre yang terbenam dalam mulutnya.
“Yeahhh…. Hmmmm…”
Bertindihan ataupun miring, gaya 69 memang terbukti posisi sempurna untuk membagi kenikmatan, saling memberikan kontol untuk dihisap dan menyerahkan mulut untuk menghisap.
Nafsu benar-benar telah membakar dua abg yang masih sepupuan, keringat mereka membanjiri kain sprey yang sudah acak-acakan, suara televisi menjadi pengabur desah dan lenguhan mereka, aroma peluh yang jantan tak membuat mereka muak bahkan semakin membakar gairah mereka. Bergulat saling melumat batang zakar, kantong pelir dan semua bagian tubuh yang terjangkau, tangan merekapun saling meremas permukaan tubuh yang terjamah.
Sambil meremas-remas pelir Andre, Thomas terus mengatupkan bibirnya di batang kontol Andre, menyedot-nyedot precum langsung dari kontol sambil lidahnya melilit dan melumat kepala kontol dalam mulutnya.
Kepala Andre bergerak seirama 2 jarinya yang keluar masuk menggesek lorong anus Thomas, sesekali dibenamkan semua batang kontol ke dalam mulutnya yang terasa hangat dan nikmat senikmat 2 jarinya yang terbenam diam mengorek dinding-dinding rongga anus sepupunya, sesekali juga kepala kontol dalam mulutnya dilumat dengan lidah saat 2 jarinya bergerak cepat merojok pantat Thomas hingga memaku-maku prostatnya.
“Yeeahhh…. Terus… Yang cepet… Yang dalem… Terus Isep… Yeaaahhh… Kamu pinter banget… Hhmmm…. Sedot kontolku Ndre… Oooohhhhhh….” lenguh Thomas yang akhirnya kembali memasukkan kontol Andre dalam mulutnya.
Mereka berdua semakin bersemangat bekerja sama saling memberi kenikmatan, tangan mereka yang terbebas juga terus menggerayangi, saling menyerang hingga mendesah dan menggelinjang.
Andre merasakan anus Thomas semakin menggigit rojokan jarinya.
Tak menyadari Thomas sudah di ambang klimaks, Andre semakin mempergencar serangannya, Thomas merasakan sedotan di kontolnya semakin kuat, jari-jari di anus pun semakin cepat dan keras menghentak.
“HHHHMMMM…. OOOORRRGGGGGHHHHHHH….. EEEEEERRRGGGGGHHHHHHH….. Ndreee… OOOOHHHH…….. AAAAARRRRGGGGG…..”
Karena tak berpengalaman, Andre tak bisa menangkap tanda-tanda orgasme Thomas, sperma Thomas yang menembak deras di dalam mulutnya membuat Andre terkejut dan langsung melepaskan kontolnya, terlambat untuk menghindar akhirnya Andre hanya bisa menutup kedua mata dan mulutnya, merelakan sperma Thomas terus berlanjut menyembur-nyembur mukanya.
“Setan lo Thom, kasih tau dong kalo muncrat…” protes Andre meludahkan sperma Thomas ke kasur tempatnya terbaring miring di samping sepupunya yang masih menggelepar menyeleseikan sisa orgasmenya.
“Sorry… Gw gak sempet… Hihi…. Sedotan lo dahsyat banget Ndre..” jawab Thomas terputus-putus berusaha menangkap oksigen yang mendadak terasa hilang.
“Tanggung jawab lo!!…” sungut Andre.
Andre merasakan wajahnya hangat belepotan sperma Thomas, aromanya yang khas sempat membuat Andre sedikit mual, begitu juga sperma Thomas yang sempat tertelan meskipun tak banyak. Tapi mualnya mendadak saja hilang berganti dengan sensasi untuk segera menyusul orgasme Thomas. Gairah Andre semakin meningkat saat dia melihat wajah aktor bokep ejakulasi di depan muka aktrisnya, wajah cantik yg penuh dengan sperma benar-benar nafsuin. Membayangkan bagaimana mukanya sekarang penuh dengan sperma membuatnya merasakan sensasi baru yang nikmat dan menggairahkan.
Sebelum Thomas sempat bergerak, Andre sudah mengangkat kepala Thomas dan mengarahkan ke dalam kontolnya, tanpa memberi waktu buat sepupunya yang lemas paska orgasme, Andre memegang menahan kepala Thomas dan menghentakkan pinggulnya ke atas mengentot mulut Thomas yang kualahan.
“Sedot Thom…. Isep kontolku… Oooohhhh…..” racau Andre.
Kedua tangannya beralih mencubiti dan memilin putingnya sendiri, membiarkan Thomas berbuat sesuka hatinya mempermainkan kontolnya, menjilati dari pelir naik ke kepala penisnya dari semua sisi batang besar yang dihiasi bilur urat-urat halus kemudian menghisap kuat-kuat persedian precum Andre yang tak pernah kering, bukan hanya cairan kental bening yang segar tapi Thomas menginginkan lebih dari itu, Thomas ingin merasakan sperma sepupunya dan mulutnya terus menyedot kuat.
Andre tahu keinginan Thomas dan tentu saja tak akan semudah itu karena Andre menahan kuat laju spermanya, memang Andre juga tak sabar meraih sorga orgasme tapi dia masih belum puas menikmati kebinalan bibir sepupunya, keringat semakin membasahi tubuhnya dan sekarang tak mempermasalahkan lagi genangan sperma yang membasahi mukanya. Bahkan jarinya mengambil sperma yang disemburkan Thomas ke mukanya dan lidahnya menjulur menjilatinya.
“Uuuhhhh…. Thom… Ssshhh… Eeeehhhh… Enak banget… Yaaahhhh…. Sedot Thom…. Gitu…. Oooohhh…” racau Andre semakin menggila sambil meremas-remas sendiri putingnya.
Kontolnya yang terperangkap di dalam mulut sepupunya muncul menghilang, matanya menatap Thomas penuh nafsu dan Thomas membalasnya dengan senyuman sambil terus menggoyang mulutnya, bukan hanya menjilat tapi bibir Thomas juga mengocok menghisap dan memerah dalam waktu bersamaan, memompa spermanya terpacu keluar.
“OOOORRRGGGGGHHHHHHH……… AAAAAAAAARRRGGGGGHHHHHHH….
Tak perlu diangkat di sini apa yang Andre dan Tania lakukan dalam bulan madu mereka di Bali dan Lombok, yang pasti sepasang pengantin baru ini tengah bahagia bermesraan dan bercinta. Setelah tadi mereka melakukan atau lebih tepatnya mencuri-curi waktu untuk siang pertama (berujung nanggung karena gangguan yang menghadang perjalanan mereka mencapai puncak awang-awang) pastinya mereka melanjutkannya dengan malam pertama. Saat first dance mereka yang diiringi lagu “At Last” by Beyonce (terinspirasi first dance Obama-Michelle) di pesta pernikahan tadi siang Tania sempat berbisik “Celana dalamku gak sempat kepake Pa…” di telinga Rendy, tak mau kalah akhirnya dibalas Rendy dengan bisikan “Celana dalamku sengaja gak kupakai Ma…” saat ada di dalam mobil yang mengantar mereka ke bandara untuk melanjutkan perjalanan dengan pesawat Jakarta-Bali, saling memancing birahi dengan kata-kata dan belaian membuat mereka terus-terusan panas hingga akhirnya mereka tuntaskan saat malam pertama setelah makan malam romantis di tepi pantai Nusa Dua.
Sedang asiknya 2 manusia yang belum genap sehari mengucapkan janji nikah memadu cinta di Bali sana, di Jakarta 2 ABG tanggung tengah melepas lelah di dalam kamar. Keluarga Thomas memang merencanakan tidak langsung pulang ke Surabaya begitu acara pernikahan ponakan mereka usai yang berarti Andre masih beberapa malam lagi berbagi kamar dengan Thomas sepupu seusianya yang memang sudah tinggal di dalam kamarnya sejak seminggu yang lalu. Mungkin tak ada masalah bagi Thomas dan sebenarnya juga tak ada masalah bagi Andre hingga ada sesuatu yang mengganggu sejak suatu siang kemarin lusa, melalui lubang intip (lokasi andalannya) dia menemukan Rendy dan Thomas, kakak kandung dan sepupunya tengah bergumul di dalam kamar Rendy yang berbentuk paviliun. Andre juga tak bisa mengerti entah kenapa sejak saat itu dia jadi suka curi-curi memandang sepupunya, sosok Thomas yang sebelumnya biasa-biasa saja seolah memuat daya magnetik yang selalu menarik mata dia, dibalik pancaran keluguan yang terpancar dari wajah manis khas anak baik-baik berbadan langsing namun bisa dikatakan atletis untuk seusianya ternyata tersimpan keliaran yang perkasa yang sering membayangi Andre membuat darahnya berdesir tak jelas dan kelelakiannya konak nganggur. Gilanya melalui area intip yang sama, lagi-lagi Andre menemukan mereka dengan liar ngentot di kamar pengantin beberapa menit menjelang upacara pernikahan di gereja.
“Lo tadi bantuin mas Rendy lama banget sih Thom, emang mas Ren minta dibantui apa aja?” tanya Andre sambil terus memencet-mencet keyboard pc nya.
“Mmmm… Tadi pagi yah? Bantuin make jas aja..” jawab Thomas agak terbata, dia baru saja kelar mencuci muka dan menggosok gigi, ritual wajibnya sebelum tidur, beberapa bercak air nampak membasahi kaos tanpa lengan yang dipakainya.
“Haha… Kayak anak kecil aja tuh mas Rendy, make jas aja lama banget, mang ribet yah?” Andre geli mendengar alasan Thomas yang sekarang sudah melompat ke atas ranjang dan memencet-mencet remote mengganti chanel tv.
“Yaaa… Iya juga.. Ribet, namanya juga jas pengantin… Belum lagi dasinya, rompinya, sarung tangan, sepatu juga, di jasnya kan ada bunganya. Ribet banget kan…” jawab Thomas berusaha meyakinkan sepupunya, Andre sesekali membaca buku diktat yang terbuka di sebelah kanan keyboardnya kemudian melanjutkan mengetik.
“Iya juga yah… Palagi pasti dia grogi banget mo nikah, makanya pas keluar kamar tadi sampe kemejanya kek basah gitu, kok bisa yah tadi keringetan gitu Thom?” pancing Andre sambil manggut-manggut pura-pura percaya dengan jawaban Thomas.
“Iya. Keringetan gitu saking groginya… Lucu yah… Hehe…” tertawa garing.
Padahal sekarang Thomas yang jadi grogi ditanya-tanya Andre yang lebih berasa menyelidik, dan saat Andre tak melihatnya, Thomas ganti menyelidik Andre yang duduk di depan meja pc. Ada yang berbeda dengan sepupunya malam ini, biasanya Andre selalu mengenakan kaos tanpa lengan saat tidur (setidaknya itu yang dia lihat selama 5 hari terakhir saat dia tidur sekamar dengan Andre selama keluarga mereka datang dari Surabaya dalam rangka membantu dan menghadiri pernikahan Rendy kakak sepupunya yang juga kakak kandung Andre), tapi malam ini Andre tanpa atasan membiarkan udara dingin AC langsung menerpa kulitnya yang bersih, tubuh Andre memang tak atletis tapi begitu padat dan menggairahkan, Thomas bisa melihat bulu-bulu hitam nampak tumbuh di ketiak Andre karena Andre tengah sedikit membuka lengannya saat sedang mengetik. Andre juga hanya mengenakan bokser longgar yang begitu pendek memamerkan pahanya yang kokoh saat dia mengangkat kaki kiri di atas kursinya. Memang beberapa kali Thomas melihat Andre tidur dengan bokser tapi hanya bokser cukup panjang seperti yang biasa dikenakan anak skater.
“Di dalam kamar dia kan ada AC Thom. Lagian napa juga ga dilepas dulu jasnya, kan bisa dipake pas mau berangkat aja?” Andre pura-pura serius menatap monitor pc di depannya, padahal bayangan kejadian dalam kamar pengantin kakaknya tadi pagi lebih membayang di matanya ketimbang tugas sekolah yang sedang dia kerjakan.
“Dilepas kok, celananya, biar kontolnya bisa dimainin” jawab Thomas dalam hati, tapi yang terlontar dari mulutnya…
“Gak sempetlah, ntar malah ribet lagi Ndre.” Thomas pura-pura serius menikmati tayangan sinetron yang sebenarnya gak penting banget, tapi mau gimana lagi kalau memang semua chanel sudah dirajai sinetron dan sejenisnya, terlebih dia membutuhkan sesuatu yang bisa dijadikan pelampiasan kegrogiannya.
“Thanks ya Thom, gw liat lo kayaknya sering bantuin mas Rendy ya Tom” kali ini Andre memiringkan tubuhnya menghadap sepupunya.
“Hah! Maksudnya…” Thomas makin grogi, ditatap lekat bola mata Andre seperti itu, grogi dan takut kalau-kalau Andre mengetahui rahasia dia dan kakak sepupunya yang sama-sama cowok sudah bermain melebihi batas yang seharusnya.
“Yah bantuin mas Rendy, kayak tadi make pakaian, siapin pernikahan? Kayaknya aku sering lihat kamu di kamar mas Rendy” jelas Andre dengan senyum yang tidak dimengerti Thomas. Andre kembali membalikkan badannya ke arah monitor setelah sempat memandang geli kegrogian di wajah sepupunya yang lugu itu nampak kikuk, “muka sok lugu tapi binal lo” bisik Andre dalam hati.
“Oh. Nggak juga… Kan gw baru dateng dari Surabaya” jawab Thomas lega karena yang dimaksud Andre bukanlah hal selain itu.
“Yah maksud gw juga pas lo dah di sini Thom…” jelas Andre, neh anak lugu cupu ato oon seh.
“Ooooo…….. Hhmmm… Lumayan…” singkat jawab Thomas berusaha biasa aja.
“Berarti lo mau bantu gw juga dong.”
“Ya iyalah, lo kan sepupu gw.” jawab Thomas masih bingung tumben-tumbenan Andre nanya gini, tapi dia mengalihkan pandangannya ke tv menghindari tatapan Andre, Thomas selalu saja tak bisa menyembunyikan kegrogiannya saat harus berbohong.
“Thats my bro… Kalo gitu bantu gw dong sekarang, kayak lo bantu mas Rendy tadi…” kali ini nada Andre terdengar lebih serius membuat Thomas kembali menatap sepupunya yang masih duduk di kursi belajar meskipun badan Andre yang tanpa penutup sudah menghadap ke arahnya.
“Sekarang seh gw belum butuh bantuan lo buat make jas pengantin yang ribet itu, tapi gw butuh bantuan lo yang laen…” ujar Andre membenahi posisi kaca mata minus yang daritadi bertengger di hidung mancungnya.
“Maksud lo?” tanya Thomas makin kaget.
“Masak lo gak ngerti maksud gw?”
“Ya… Gimana gw ngerti kalo lo gak jelasin…” jawab Tomas pura-pura o’on.
“Maksud gw buat maenin KONTOL gw Tom… Kayak lo maenin KONTOL mas Rendy tadi…” penjelasan Andre yang sengaja memberikan tekanan pada kata KONTOL membuat Thomas sontak terperanjat.
“Gw tau kok gimana lo tadi bantuin mas Rendy, lo ngisep kontol mas Rendy, lo ngesex ma mas Rendy” jelas Andre lagi dengan tetap bernada santai.
Andre berjalan gontai menghampirinya, Thomas masih bingung darimana sepupunya itu tau apa yang dia lakukan dengan kakak sepupunya, juga bingung kenapa tubuh Andre yang hampir telanjang jadi nampak nafsuin padahal bukan ini kali pertama dia melihat badan sepupunya, bahkan dia juga pernah melihat Andre hanya mengenakan celana dalam segitiga saat berganti pakaian dan tak ada desir birahi di dadanya.
“Gila lo… Sok tau… Eh..” gurauan garing Thomas berusaha mencairkan suasana dan berharap Andre tertawa sambil berteriak “GOCHA!!”, tapi tak urung jantungnya berdegup kencang dan matanya begitu berat dialihkan dari bonggolan di balik bokser longgar yang menunjuk tepat ke arahnya, tegak lurus hingga kain biru sebatas pangkal paha bergambar lambang Superman membentuk sebuah tenda.
“Perlu gw jelasin apa aja yang gw liat?” tantang Andre, melepaskan kaca mata dan selangkah mendekat meletakkan di atas meja kecil sebelah ranjang. Tenggorokan Thomas serasa tercekat, sebagian karena takut dan malu rahasianya dipergoki Andre, sebagian karena selangkangan Andre kini makin dekat dengan matanya, bahkan dia bisa menghirup aroma tubuh Andre yang jantan.
“Gw liat… Kalian ngentot…” sambung Andre, melihat Thomas hanya menatapnya tanpa suara maka Andre pun kembali melanjutkan penjelasannya, dengan sengaja tangan kanan Andre mengusap-usap perutnya sendiri.
“Dari belakang, mas Rendy masukin KONTOLnya ke PANTAT lo… Ngentotin sampe SPERMAnya muncrat di pantat lo…” jelas Andre dengan tekanan di beberapa bagian yang diyakininya akan makin memancing birahi Thomas.
Memperinci apa yang dilihatnya pagi tadi membuat bayangan keliaran kontol besar kakaknya merojok pantat sempit sepupunya semakin jelas terproyeksi dalam benak remaja tanggung ini. Kontolnya terasa semakin membengkak, suaranya makin bergetar, dan Thomas masih tetap diam menatap matanya, sesekali mencuri pandang ke arah selangkangnya.
“Da.. Darimana lo tau…” tanya Thomas terbata-bata.
“Hehe… Tenang aja Thom, semua bakal jadi rahasia kita bertiga kok. Kitakan sodara seperti yang lo bilang, emang kudu saling ngebantu…” ujar Andre tersenyum dan menyentuh bahu sepupunya menenangkan Thomas yang mukanya mulai memerah jelas sekali horny tapi takut dan malu.
“Nah sekarang giliran lo bantuin gw Tom.” suara Andre terdengar bergetar penuh nafsu, bola matanya memberi isarat pada Thomas.
Mata Thomas pun menangkap kode sepupunya, mengarahkan pandangannya ke selangkangan Andre dan terpaku menatap bonggolan di balik bokser yang menggunung.
“Tapi gw juga gak maksa kalo lo gak mau bantu gw…” Andre membalikkan badan pura-pura hendak kembali ke meja pc nya, tapi sebelum melangkah…
“Ndre…” Thomas memanggilnya, meskipun tak terlalu jelas dan diikuti deheman karena tenggorokan Thomas yang kering. Ternyata benar dugaan Andre, Thomas tak akan membiarkannya pergi.
“Gw mau…. bantu lo…” lanjut Thomas setelah Andre kembali membalikkan badan ke arahnya, kali ini suaranya bergetar tapi lebih jelas terdengar dan diikuti dengan senyuman.
Andre membalasnya dengan senyuman dan melangkah lebih mendekati sepupunya, sengaja mengkedutkan otot panggulnya membuat kontol dalam boksernya mengangguk-angguk. Thomas lega ternyata Andre juga tertarik buat mencoba hal baru yg sudah lebih dulu dia rasakan dan ini berarti rahasianya akan tetap aman, yang paling penting dia bisa merasakan tubuh Andre yang gak kalah nafsuin dibanding Rendy. Thomas girang melihat kelakuan nakal sepupunya sekaligus merasa terundang oleh panggilan kontol Andre, Thomas menegakkan punggungnya dan mengulurkan tangannya meraih onggokan yang menonggak bokser Andre.
“Eeeehhhhh…..” genggaman tangan Thomas di kontolnya membuat Andre mendesah lega.
Mukanya mendongak menikmati tangan sepupunya yang tak hanya menggenggam tapi juga meremas dan mengocok lembut kontolnya yang sudah menegang sedari tadi, kain bokser tepat di bagian ujung kontolnya mulai basah tanda precumnya telah meleleh, bibirnya tersenyum cabul ketika matanya bertemu dengan mata Thomas. Tangan Thomas pun semakin berani, menyusup ke dalam bokser Andre melalui lobang paha. Sekarang Thomas bisa merasakan langsung hangatnya kontol Andre yang berdenyut saat tangannya menggenggam dan kembali mengocoknya. Andre merasakan hal yang sama, genggaman tangan Thomas terasa hangat meremas kontolnya. Seperti biasanya mendadak tubuh Andre terasa gerah,suhu tubuhnya selalu meningkat saat dia merasa horny meskipun ac di dalam kamarnya menghembuskan hawa yang sejuk, titik-titik keringat muncul dari pori-pori kulitnya membuat tubuhnya berkilat. Tak sabar lagi Thomas menarik bokser Andre hingga terjatuh di lantai melengkapi ketelanjangannya.
Thomas terpana menatap area yang selalu ditutupi Andre, tangannya menjamah kantung yang menggantung di antara pangkal paha Andre, di permukaan kulit berkerut itu tumbuh bulu-bulu halus yang tipis tetapi tumbuh lebih lebat di pangkal kontol kemudian berbaris menggaris ke pusar Andre.
“Bentuknya sama…” celetuk Thomas.
“Sama kontol mas Rend? Sampe hapal bentuknya lo Thom…” goda Andre yang dijawab Thomas dengan cengiran.
Kontol sebentuk pisang yang panjang melengkung ke atas mengingatkan Thomas ke kontol kakak sepupunya yang sudah lebih dulu dia nikmati, lebih tepatnya kontol pertama yang menyentuh lidah, bibir dan juga pantatnya. Tentu saja kontol Rendy lebih besar karena usianya yang jauh di atas Andre, tapi memiliki bentuk yang sama, melengkung ke atas dengan kepala kontol bulat dan sama besar dengan batangnya. Setetes cairan bening menggantung di ujung kontol Andre yang langsung disambar lidah Thomas, disusul dengan jilatannya di kepala kontol Andre.
“Jilatin Thom…… Isep kontol gw… Oooohhh……” nafsu Andre makin terbakar menatap sepupunya membuka mulut dan melahap kontolnya.
Diserahin kontol seperti itu Thomas pun langsung menangkupkan bibirnya di batang kejantanan sepupunya yang meskipun masih SMP tapi urat-urat sudah nampak meramaikan batang penisnya. Penuh nafsu Thomas menggosok tonggak kejantanan Andre dengan bibirnya, lidahnya dileletkan mengelilingi kepala kontol sepupunya, mengilik bibir mungil di ujung kontol Andre merasakan segarnya precum yang mengalir.
“Oooohhh Thom… Oooohhh…. Sedottttt………. Aaaaahhh….” Andre meracau mendorong kontolnya.
Melihat Andre keenakan merasakan mulut Thomas yang hangat dan basah, di dalam mulut sepupunya itu Andre juga merasakan kontolnya dibelai lidah Thomas yang kenyal, Thomas pun makin semangat, tangannya menjamah paha Andre yang berdiri mengangkang dan satu lagi meremas-remas pelir Andre yang menggantung ketat, pipinya hingga mengempot menyedot kuat sekaligus melumat kontol Andre yang bergerak keluar masuk menggesek bibirnya, Thomas bahkan menelan seluruh batang kejantanan Andre hingga jembut yang tumbuh subur di pangkal tugu menggesek bibirnya.
“Hooh Fuck… Jago banget mulut lo Thom… Lo dah seringkah…” saking enaknya Andre sampe gak kuat dan menarik kontolnya dari mulut Thomas, bukan karena mau ngecrot tapi mulut dan lidah Thomas membuat kontolnya ngilu sekalipus nikmat, mengalahkan sedotan waria beberapa malam yang lalu.
“Enak aja lo… Baru kemaren pas di sini sama mas Rendy kok…” bela Thomas melawan tudahan Andre, tapi dalam hatinya terbersit rasa senang dipuji Andre.
Tangan Thomas masih mengocok kontol Andre saat dia berdiri dan mendekatkan bibirnya ke bibir Andre, sejenak Andre mengacuhkan bibir tipis Thomas yang sedikit terbuka hanya beberapa cm dari bibirnya. Thomas terus mengocok kontol Andre yang licin penuh ludah sambil menatap lekat mata Andre seolah mengirimkan hipnotis menyingkirkan rasa jengah di benak Andre menggantinya dengan bara birahi yang membakar nafsu Andre.
“Eeehhh… Mmmmm…..”
Tak peduli lagi bibir yang tersaji milik sepupunya bahkan tak peduli itu milik cowok sama seperti dirinya Andre langsung memagut bibir Thomas dengan ganas, menjulurkan lidahnya mengundang lidah Thomas yang langsung menggulat, bergantian 2 sepupu yang masih duduk di bangku SMP saling menghisap lidah dalam mulut mereka, bahkan lumatan mereka juga melebar ke pipi, leher dan telinga.
“Ssshhhh… Mmmmm….. Eeeehhh…” Nafas mereka saling memburu dalam bibir yang saling mengunci.
Tangan Andre meremas kontol Thomas yang tegang di dalam celana hawai.
“Isep lagi dong kontol gw Thom…” ucap Andre sembari menelentangkan badannya di atas ranjang.
Thomas tak langsung memenuhi permintaan sepupunya, tubuh telanjang Andre yang padat begitu menggodanya. Segera di lepaskan kaosnya dan menindih tubuh Andre, kembali diserangnya bibir Andre. Thomas menirukan apa yang dulu dilakukan Rendy, bibirnya bergerak ke sisi kepala Andre dan melumat daun telinga kemudian menciumi lehernya sementara kontolnya yang masih terbungkus bokser menekan menggesek kontol telanjang Andre, 2 kontol yang tegang membengkak saling beradu membagi kenikmatan. Bagai cacing kepanasan, badan Andre menggeliat tak tentu arah, hampir tak percaya cumbuan sepupunya yang nampak cupu itu begitu ganas membuat Andre geli sekaligus nikmat membutnya kelojotan. Hembusan nafas panas Thomas membuat bulu-bulunya merinding, dirangkul sepupunya yang menindihnya, tangannya menggosok punggung Thomas dan perlahan turun meremas pantatnya. Agar seimbang, Andre berusaha menurunkan bokser Thomas dibantu dengan kakinya dan juga tangan Thomas hingga kain penghalang itupun lolos dari kedua kaki Thomas. Sekarang seluruh kulit mereka langsung bersentuhan, keringat yang mengucur membuat sekujur tubuh mereka licin bergesekan, cairan bening dari ujung kontol mereka melelehi kulit yang menghimpitnya.
“Haahhh… Gila Thom.. Enak banget… Pinter banget lo…. Ooooohhhhhhhhhh…………..” ucap Andre di antara nafasnya yang tersengal.
“Niru mas Rendy…” jawab Thomas singkat.
Dikerjai Thomas yang mempraktekkan perlakuan kakak kandunya saja Andre megap-megap apa lagi kalau dikerjai Rendy yang sudah cumlaude urusan sex, Andre tak bisa membayangkan gimana enaknya. Thomas tengah asik mencumbu dada Andre, menjilati puting sepupunya yang sudah melenting, menggigiti dengan bibirnya sementara tangannya yang lain memelintir mempermainkan puting Andre yang satu lagi.
Andre yang biasa berkutat dengan buku terus mendesah nikmat, baru pertama dijadikan obyek praktek sepupunya sendiri, bahkan sama ceweknya sendiripun hubungan intim paling jauh yang sudah dilakukan tak lebih sebatas french kiss dan batas itu telah didobrak oleh sepupunya sendiri yang seusia dengannya, tanpa peduli yang menggaulinya berjenis kelamin sama dengannya justru Andre sendiri yang dengan sengaja bahkan penuh nafsu menyerahkan dirinya. Tangannya mengacak-acak rambut Thomas yang mulai bergulir turun ke perutnya hingga akhirnya sampai ke onggokan tugu yang berdiri kokoh.
“Aahhh Yeeahhh…”
Andre tak menduga ternyata sepupunya melewatkan batang zakarnya, dan tak menduga juga kalau kanton zakarnyalah yang menjadi titik serang Thomas. Kantong keriput yg ditumbuhi bulu-bulu halus dan keriting itu mebelai dengan lidahnya, menjilat-jilat menyapu kantong zakar ketat milik sepupunya. Andre secara reflek membuka pahanya makin lebar, memberi akses Thomas yang mulai memasukkan salah satu bola zakarnya.
“Thommm…. Uuuhhhh….”
Tubuh Andre kelojotan, tak disangka ternyata zakarnya bisa memberi kenikmatan, biasanya cuman penisnya aja yang diservis tangannya pas dia horny sambil melihat bokep, meskipun jilat pelir sering dia lihat di adegan bokep tapi dia gak nyangka pelirnya bisa kasih dia kenikmatan yang gak kalah dari penisnya. Bergantian Andre merasakan pelirnya satu persatu dikenyot mulut Thomas, kontolnya juga tak lepas dari remasan tangan Thomas memerah precum yang melicini kocokan kontolnya.
“Hoohhh… 69 Ndre…” Ucap Thomas seraya memutar badannya tanpa menunggu persetujuan Andre.
Rupanya Thomas juga ingin merasakan nikmat yang sama, seketika Andre mencium aroma kejantanan begitu selangkang Thomas mengangkangi kepalanya, tepat di atas muka Andre kontol Thomas nampak bengkak dan tegang bergelantungan di antara paha yang mengangkanginya, seperti sebuah tongkat kayu dengan uliran urat, semak-semak hitam tumbuh di dasar dan sebentuk cendawan di ujung mengarah tepat ke wajahnya. Andre menggenggam kontol Thomas dan mulai meremas-remasnya, masih ada rasa risih meskipun nafsu sudah membakar tubuhnya tapi harus menghisap kontol masih terasa aneh buatnya. Bahkan menggenggam kontol orang lain aja baru kali ini dia lakukan dan rasanya begitu berbeda dengan saat dia menggenggam kontolnya sendiri, aliran darahnya seolah berkumpul di genggaman membuat telapak kanannya terasa semakin sensitif merasakan kontol sepupunya yang terasa hidup, begitu hangat dan berdenyut-denyut.
Di bawah sana kembali kontol Andre merasakan jilatan lidah sepupunya sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam mulut dan dihisapnya kuat-kuat, kepala Thomas bergerak naik turun di atas selangkangannya. Kaki Andre sampai menegang saking nikmatnya dan pahanya yang berkeringat diraba liar tangan Thomas sementara tangan Andre menahan kepala Thomas saat pinggulnya menghentak naik turun mengentot mulut Thomas, berulang kali Thomas kualahan tersedak keliaran kontol Andre, liurnya sudah tumpah ruah membasahi rambut kemaluan Andre yang tumbuh mulai lebat, juga zakar dan selangkangan Andre yang tak luput dari jelajahan tangan Thomas.
Dalam hatinya terbesit gimana bisa Thomas tak bosan-bosan menservisnya bahkan makin beringas mengenyot kontolnya, akhirnya Andre tersentil juga ingin mencoba membalas servis sepupunya. Tiba-tiba setetes precum Thomas mendarat di pipinya, seperti bensin yang setetes saja mampu membakar hutan, precum Thomas juga membuat darah dalam tubuh Andre mendidih, genggam Andre mengarahkan kontol Thomas mendekati bibirnya yang terbuka, menjulurkan lidahnya menyentuh kontol Thomas,
seperti mencoba rasa masakan, lidah Andre menyentuh kontol Thomas, setelah yakin tak ada rasa mual baru Andre memasukkan batang kejantan sepupunya dan seketika mulutnya terasa penuh dengan bonggolan penis Thomas, dibiarkannya kontol sepupu seusianya mendekam dalam mulutnya, melesak lebih dalam hingga dia jembut Thomas yang subur menggelitik hidungnya.
“Yaaahhhhh… Ndre… Isep kontol gw…. Oooohhh…. Sedot Ndreee….”
Thomas merasakan sesuatu yang basah menyelimuti kontolnya, akhirnya sepupunya mau juga menservis kejantanannya, setelah tadi pagi bergumul dengan Rendy sebelum acara pemberkatan perkawinan, malam ini dia bergaul dengan Andre setelah acara pernikahan selesei, dalam waktu kurang dari 24jam dia merasakan kebinalan kakak beradik yang masih sepupuan dengannya, betapa beruntungnya Thomas.
Sementara kenikmatan tak henti membakar, Andre mulai merasakan sensasi kontol Thomas menggesek bibirnya lidahnyapun ikut mengambil bagian menjilat bergulat dengan batang kejantanan Thomas yang menyumpal mulutnya, tetesan precum yang segar menggoda Andre untuk menyedot lebih dalam dibantu dengan tangannya yang meremas buah zakar Thomas membuat kucuran cairan bening segar menetes semakin deras. Seperti halnya Andre yang menghentakkan pinggulnya ke mulut sepupunya, Thomas pun menggoyang lembut kontolnya di dalam mulut Andre.
“Hmmmm… Mmmm….”
Erang kenikmatan mereka tersumbat, tubuh kedua sepupu berkilat karena kucuran keringat saling bertindihan menggoyang pinggul mengentot mulut lawan mainnya.
Dari bawah sini mata Andre menangkap garis bulu-bulu halus tumbuh dari pangkal buah zakar hingga menghilang di belahan pantat Thomas yang membulat, diremasnya pipi pantat Thomas yang kenyal dan dikuaknya membuka persembunyian goa mungil. Dengan ujung jarinya, Andre membelai kerutan di sekeliling pintu goa dan lubang senggama Thomas yang seketika berkedut mengundang.
“Uuuuhhh… Ndre…”
Andre tak percaya lubang sempit di antara belahan pantat Thomas mampu menerima rojokan kontol kakak kandungnya yang besar, perlahan ditembusnya bibir mungil pantat Thomas dengan jari telunjuknya yang malah membuat Thomas makin liar menyedot kontolnya.
Telunjuk yang sudah dibasahi dengan ludahnyapun didorong lagi lebih dalam dan erangan Thomas terdengar makin keras. Sambil mulutnya terus melayani kontol Thomas, jari Andre juga terus melesak ke dalam lubang pantat Thomas. Membenamkan jarinya ke dalam anusnya sendiri saja Andre belum pernah, sekarang malah jarinya ditembuskan menjelajahi rongga anus sepupu prianya, saat itu juga Andre menemukan bahwa permukaan rongga dalam pantat ternyata tidak rata tapi bergelombang, setiap Andre menekan dinding lembut itu Thomas langsung mengerang, terlebih saat Andre menekan sebuah lobang yang baru saja ditemukan ujung jarinya, tubuh sepupu prianya mendadak mengejang dan precumnya makin mengucuri lidahnya, Andre jadi makin bersemangat mengeksplorasi ruang gelap dalam pantat sepupunya, bahkan jari keduanya mulai ikut menyusul melakukan penjelajahan.
Desahan Thomas yang tanpa jedah membuat Andre semakin penasaran, kalau Thomas kesakitan pasti dia akan melarang Andre untuk meneruskan rojokan jari tengah dan telunjuknya, kalau bukan kesakitan pasti keenakan. Sesekali Thomas mendongakkan kepalanya dan melenguh nikmat, badannya menegang, tak rela kehilangan sedotan mulut Thomas, tangan Andre meraih kepala sepupunya dan menekannya kembali ke kontolnya.
Bosan terus berada di bawah tubuh Thomas, Andre pun membalik posisi mereka, sekarang dia ada di atas tubuh Thomas yang membuatnya lebih leluasa bergerak. Ditariknya kedua paha Thomas hingga mengangkang dan mulutnya langsung menyerang pelir Thomas, menjilatinya segaligus mengucurkan ludahnya membasahi kantung zakar Thomas yang menegang ketat dan terus turun ke belahan pantat Thomas.
Sekarang giliran Thomas yang dibawah tindihan Andre membuat dia tak punya pilihan selain menerima jejalan kontol Andre, matanya mengerjap bola zakarnya dimainkan mulut Andre, rongga dalam pantatnya juga terasa nikmat dijelajahi jari Andre, liur yang diludahkan Andre menjadi pelicin pacuan 2 jari yang merojok anusnya semakin cepat, kaki Thomas yang melayang di atas tubuhnya sampai menegang. Desah kenikmatannya terbungkam dan kontol Andre terus berayun membuatnya makin susah bernafas.
Seperti mendapatkan mainan baru, sekarang Andre lebih doyan mempermainkan pelir dan anusnya, tapi kontol Thomas yang terabaikan tetap juga keras dan kaku, bahkan precumnya juga tak berhenti menetes. Semakin Thomas mengerang semakin cepat pula rojokan jari-jari Andre, semakin kuat Thomas meyedot dan melumat kontolnya semakin kuat juga dia menyedot dan melumat zakar Thomas. 2 tubuh abg SMP berkeringat dan bertindihan, sama-sama tak henti mendesah dan kelojotan.
“Haaahhh…. Anjrit lo Ndre…. Oooohhh…” desah Thomas begitu berhasil mengeluarkan kontol Andre dari mulutnya.
Sambil tersenyum mesum, Andre mendekatkan bibirnya ke bibir Thomas, lidahnya menjulur dan langsung dibalas Thomas, lidah mereka bertemu di luar bibir dan kemudian saling menyerang, bergulat saling melilit bersamaan dengan gulatan tubuh licin mereka, saling menekan menggesekkan kontol mereka yang keras membengkak, keringat bercampur ludah di batang kejantanan mereka membuat himpitan terasa semakin nikmat, meskipun nafas mereka saling memburu tapi mulut mereka tetap saling mengunci.
Thomas mengajak Andre untuk terbaring miring, mengangkat salah satu kakinya hingga mengangkat, memberi ruang bagi jari Andre yang tetap bergerak keluar masuk menembus anusnya. Thomas kembali merasakan kontolnya basah sekaligus hangat, rupanya Andre juga kembali keranjingan melihat kontol Thomas yang langsung dilumat dengan mulutnya. Thomas pun sekarang lebih leluasa melayani selangkangan sepupunya, kepala dan lidahnya berputar-putar mengusap setiap bagian kontol Andre yang terbenam dalam mulutnya.
“Yeahhh…. Hmmmm…”
Bertindihan ataupun miring, gaya 69 memang terbukti posisi sempurna untuk membagi kenikmatan, saling memberikan kontol untuk dihisap dan menyerahkan mulut untuk menghisap.
Nafsu benar-benar telah membakar dua abg yang masih sepupuan, keringat mereka membanjiri kain sprey yang sudah acak-acakan, suara televisi menjadi pengabur desah dan lenguhan mereka, aroma peluh yang jantan tak membuat mereka muak bahkan semakin membakar gairah mereka. Bergulat saling melumat batang zakar, kantong pelir dan semua bagian tubuh yang terjangkau, tangan merekapun saling meremas permukaan tubuh yang terjamah.
Sambil meremas-remas pelir Andre, Thomas terus mengatupkan bibirnya di batang kontol Andre, menyedot-nyedot precum langsung dari kontol sambil lidahnya melilit dan melumat kepala kontol dalam mulutnya.
Kepala Andre bergerak seirama 2 jarinya yang keluar masuk menggesek lorong anus Thomas, sesekali dibenamkan semua batang kontol ke dalam mulutnya yang terasa hangat dan nikmat senikmat 2 jarinya yang terbenam diam mengorek dinding-dinding rongga anus sepupunya, sesekali juga kepala kontol dalam mulutnya dilumat dengan lidah saat 2 jarinya bergerak cepat merojok pantat Thomas hingga memaku-maku prostatnya.
“Yeeahhh…. Terus… Yang cepet… Yang dalem… Terus Isep… Yeaaahhh… Kamu pinter banget… Hhmmm…. Sedot kontolku Ndre… Oooohhhhhh….” lenguh Thomas yang akhirnya kembali memasukkan kontol Andre dalam mulutnya.
Mereka berdua semakin bersemangat bekerja sama saling memberi kenikmatan, tangan mereka yang terbebas juga terus menggerayangi, saling menyerang hingga mendesah dan menggelinjang.
Andre merasakan anus Thomas semakin menggigit rojokan jarinya.
Tak menyadari Thomas sudah di ambang klimaks, Andre semakin mempergencar serangannya, Thomas merasakan sedotan di kontolnya semakin kuat, jari-jari di anus pun semakin cepat dan keras menghentak.
“HHHHMMMM…. OOOORRRGGGGGHHHHHHH….. EEEEEERRRGGGGGHHHHHHH….. Ndreee… OOOOHHHH…….. AAAAARRRRGGGGG…..”
Karena tak berpengalaman, Andre tak bisa menangkap tanda-tanda orgasme Thomas, sperma Thomas yang menembak deras di dalam mulutnya membuat Andre terkejut dan langsung melepaskan kontolnya, terlambat untuk menghindar akhirnya Andre hanya bisa menutup kedua mata dan mulutnya, merelakan sperma Thomas terus berlanjut menyembur-nyembur mukanya.
“Setan lo Thom, kasih tau dong kalo muncrat…” protes Andre meludahkan sperma Thomas ke kasur tempatnya terbaring miring di samping sepupunya yang masih menggelepar menyeleseikan sisa orgasmenya.
“Sorry… Gw gak sempet… Hihi…. Sedotan lo dahsyat banget Ndre..” jawab Thomas terputus-putus berusaha menangkap oksigen yang mendadak terasa hilang.
“Tanggung jawab lo!!…” sungut Andre.
Andre merasakan wajahnya hangat belepotan sperma Thomas, aromanya yang khas sempat membuat Andre sedikit mual, begitu juga sperma Thomas yang sempat tertelan meskipun tak banyak. Tapi mualnya mendadak saja hilang berganti dengan sensasi untuk segera menyusul orgasme Thomas. Gairah Andre semakin meningkat saat dia melihat wajah aktor bokep ejakulasi di depan muka aktrisnya, wajah cantik yg penuh dengan sperma benar-benar nafsuin. Membayangkan bagaimana mukanya sekarang penuh dengan sperma membuatnya merasakan sensasi baru yang nikmat dan menggairahkan.
Sebelum Thomas sempat bergerak, Andre sudah mengangkat kepala Thomas dan mengarahkan ke dalam kontolnya, tanpa memberi waktu buat sepupunya yang lemas paska orgasme, Andre memegang menahan kepala Thomas dan menghentakkan pinggulnya ke atas mengentot mulut Thomas yang kualahan.
“Sedot Thom…. Isep kontolku… Oooohhhh…..” racau Andre.
Kedua tangannya beralih mencubiti dan memilin putingnya sendiri, membiarkan Thomas berbuat sesuka hatinya mempermainkan kontolnya, menjilati dari pelir naik ke kepala penisnya dari semua sisi batang besar yang dihiasi bilur urat-urat halus kemudian menghisap kuat-kuat persedian precum Andre yang tak pernah kering, bukan hanya cairan kental bening yang segar tapi Thomas menginginkan lebih dari itu, Thomas ingin merasakan sperma sepupunya dan mulutnya terus menyedot kuat.
Andre tahu keinginan Thomas dan tentu saja tak akan semudah itu karena Andre menahan kuat laju spermanya, memang Andre juga tak sabar meraih sorga orgasme tapi dia masih belum puas menikmati kebinalan bibir sepupunya, keringat semakin membasahi tubuhnya dan sekarang tak mempermasalahkan lagi genangan sperma yang membasahi mukanya. Bahkan jarinya mengambil sperma yang disemburkan Thomas ke mukanya dan lidahnya menjulur menjilatinya.
“Uuuhhhh…. Thom… Ssshhh… Eeeehhhh… Enak banget… Yaaahhhh…. Sedot Thom…. Gitu…. Oooohhh…” racau Andre semakin menggila sambil meremas-remas sendiri putingnya.
Kontolnya yang terperangkap di dalam mulut sepupunya muncul menghilang, matanya menatap Thomas penuh nafsu dan Thomas membalasnya dengan senyuman sambil terus menggoyang mulutnya, bukan hanya menjilat tapi bibir Thomas juga mengocok menghisap dan memerah dalam waktu bersamaan, memompa spermanya terpacu keluar.
“OOOORRRGGGGGHHHHHHH……… AAAAAAAAARRRGGGGGHHHHHHH….
Kontolnya yang semakin membengkak langsung dihempaskannya dalam-dalam, Andre sengaja tak memberitahu Thomas bahwa dia hendak mencapai klimaks untuk membalas kelakuan Thomas yang tanpa peringatan ngecrot dalam mulutnya, tapi sialnya (atau untungnya) saat disembur sperma, mulut dan lidah Thomas malah makin binal dan liar, menghisap dan menjilat, menampung dan menelan setiap sperma yang ditembakkan kontol Andre. Badan Andre kelojotan, tangannya mencengkram rambut Thomas dan menekannya ke bawah sementara kontolnya dihentaknya ke atas.
“Oooohhh…. Udah Thom…. Geli…. Hahahb…” protes Andre.
Ejakulasinya sudah selesai tapi Thomas terus saja menghisap dan melumatnya hingga kontol Andre yang makin sensitif lepas klimaks terasa ngilu, saat Andre berusaha menarik kontolnya Thomas malah menguatkan kuncian bibirnya, jadilah mereka bergulat di atas ranjang sambil tertawa riang dan saling memagut liar berbagi sperma dalam mulut mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar